KPK: Suami Korupsi, Istri Mengucap 'Alhamdullilah

 Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menyebut perilaku hedonis menjadi salah satu sebab menjamurnya kasus korupsi di Indonesia. Johan mengatakan, perkembangan zaman membuat orang menjadi konsumtif dan cenderung ingin hidup mewah. Oleh sebab itu, muncul nilai di masyarakat seseorang akan dihargai berdasarkan apa yang dia kenakan sehari-hari. "Contohnya ada, istri tersangka mempunyai tas merek Hermes seharga Rp 960 juta dan itu hanya dimiliki lima tokoh di dunia. Selain itu dia punya merek lainnya yang harganya juga gila," ujar Johan saat menjadi narasumber di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Minggu (28/6), dilansir dari Kompas. Contoh lain, jelas Johan, tidak ada istri seorang koruptor yang mempertanyakan darimana kekayaan suaminya yang merupakan pejabat negara. Berdasarkan pengalaman KPK selama ini, tidak ada istri yang mencegah suaminya berbuat korup. "Yang tau langsung melarang itu hanya ada di sinetron saja. Malah biasanya menerima dan mengucap alhamdullilah," ujar Johan. Selain gaya hidup hedon, Johan menyebut penyebab korupsi adalah kurangnya keteladanan pemimpin negara yang bersih. Pemimpin Indonesia yang bersih, sebut Johan, salah satunya adalah Bung Hatta. 

"Bung Hatta itu mau beli sepatu saja, dia harus menyisihkan gajinya. Sekarang, ada penegak hukum yang merayakan pernikahan anaknya sampai Rp 32 miliar, dia malah mempertontonkan kekayaan dan kekuasaan," ujar Johan. Faktor ketiga, yakni komitmen Pemerintah di segala unsur dalam menindak kasus korupsi. Sebab, sampai saat ini masih ada koruptor yang masa hukumannya jauh lebih ringan dari putusan palu hakim persidangan. Johan juga mengkritik rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Johan menganggap mereka yang menyetujui revisi bukan ingin menguatkan KPK, melainkan melemahkan. Mereka yang mendukung usulan revisi itu, tidak mempunyai komitmen memberantas korupsi secara sistematis. (Nay)

Baca selengkapnya http://www.infospesial.net/50459/kpk-suami-korupsi-istri-mengucap-alhamdullilah/ 

Share on Google Plus

About megalomania

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.