Dalam berkomunikasi penggunaan kata2 harus tepat dan tidak multi-penafsiran.
Contohnya ..
Pak Camat punya hobi pelihara burung. Jenisnya ber macam2.
Di suatu pagi, burungnya hilang semua. Merasa ulah si Maling udah keterlaluan, Pak Camat berencana untuk membawa masalah tersebut ke acara pertemuan warga se Kecamatan.
...
Sekitar 200 warga hadir. Ada bapak bapak dan Ibu ibu. Pak Camat pun memulai acaranya, dan setelah bicara panjang lebar soal moral...
Pak Camat bertanya :
"Siapa yang punya burung, berdiri..??"
Pak Camat punya hobi pelihara burung. Jenisnya ber macam2.
Di suatu pagi, burungnya hilang semua. Merasa ulah si Maling udah keterlaluan, Pak Camat berencana untuk membawa masalah tersebut ke acara pertemuan warga se Kecamatan.
...
Sekitar 200 warga hadir. Ada bapak bapak dan Ibu ibu. Pak Camat pun memulai acaranya, dan setelah bicara panjang lebar soal moral...
Pak Camat bertanya :
"Siapa yang punya burung, berdiri..??"
Semua bapak bapak yang hadir segera berdiri.
Pak Camat buru-buru berkata: "Bukan itu maksud saya. Maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung ??"
Seluruh ibu ibu berdiri...
"Wah gawat" pikir Pak Camat. Dengan muka merah dia berkata : "Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya...??"
Separuh wanita berdiri..
Muka Pak Camat makin merah dan merasa serba salah sehingga makin gugup. Segera berkata lagi :
"Maaf sekali lagi,, bukan ke arah situ pertanyaan saya. Maksud saya itu siapa yang pernah lihat burung saya?"
"Maaf sekali lagi,, bukan ke arah situ pertanyaan saya. Maksud saya itu siapa yang pernah lihat burung saya?"
Segera 5 wanita berdiri...
Pak Camat langsung lari pontang panting, karena Bu Camat mengejar sambil membawa sapu lidi.
0 komentar :
Posting Komentar