Dilarang Berbuat Asusila di Taman!
JAKARTA - Dinas pertamanan dan pemakaman akan
menempatkan petugas di taman-taman yang berada di DKI Jakarta. Langkah
ini dilakukan untuk mencegah perbuatan mesum di area publik.
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar, mengingatkan kepada masyarakat, khususnya muda-mudi, untuk tidak berbuat di luar kewajaran, apalagi menjurus ke perbuatan asusila di muka umum.
"Sudah ada tiga pasangan yang dinikahkan karena pacarannya berlebihan. Kita antarkan mereka ke orangtua masing-masing untuk mohon dinikahkan," kata Nandar saat dihubungi wartawan, Selasa (15/4/2014).
Nandar menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan petugas pengamanan untuk menjaga ketertiban dan kenyaman taman agar sesuai peruntukannya. "Jadi apabila ada pelanggaran mengarah pada permesuman, akan diingatkan oleh petugas kami. Bahkan, sudah ada yang kami nikahkan," terangnya.
Sebagaimana diketahui, dinas pertamanan kini tengah menggencar membangun taman dengan menggusur ratusan permukiman kumuh. Fasilitas umum ini dapat dimanfaatkan untuk sarana hiburan keluarga, termasuk remaja untuk bersosialisasi, bahkan memadu kasih.
Salah satu taman yang baru saja dibangun adalah Taman Waduk Pluit. Sejumlah warga mulai mengeluhkan keberadaan taman ini hanya dimanfaatkan muda-mudi untuk berbuat tidak senonoh.
"Lama-lama ini kayak BKT (Banjir Kanal Timur). Kalau saya lagi mau ke rumah kakak saya di sana, buat dipakai pacaran sampai dini hari," kata Pratiwi (38), salah seorang warga.
Dia berharap Taman Waduk Pluit bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
"Harusnya fasilitas yang lebih bermanfaat seperti fasilitas olahraga lebih banyak segera disediakan di sini," ucapnya.
(ded)
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar, mengingatkan kepada masyarakat, khususnya muda-mudi, untuk tidak berbuat di luar kewajaran, apalagi menjurus ke perbuatan asusila di muka umum.
"Sudah ada tiga pasangan yang dinikahkan karena pacarannya berlebihan. Kita antarkan mereka ke orangtua masing-masing untuk mohon dinikahkan," kata Nandar saat dihubungi wartawan, Selasa (15/4/2014).
Nandar menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan petugas pengamanan untuk menjaga ketertiban dan kenyaman taman agar sesuai peruntukannya. "Jadi apabila ada pelanggaran mengarah pada permesuman, akan diingatkan oleh petugas kami. Bahkan, sudah ada yang kami nikahkan," terangnya.
Sebagaimana diketahui, dinas pertamanan kini tengah menggencar membangun taman dengan menggusur ratusan permukiman kumuh. Fasilitas umum ini dapat dimanfaatkan untuk sarana hiburan keluarga, termasuk remaja untuk bersosialisasi, bahkan memadu kasih.
Salah satu taman yang baru saja dibangun adalah Taman Waduk Pluit. Sejumlah warga mulai mengeluhkan keberadaan taman ini hanya dimanfaatkan muda-mudi untuk berbuat tidak senonoh.
"Lama-lama ini kayak BKT (Banjir Kanal Timur). Kalau saya lagi mau ke rumah kakak saya di sana, buat dipakai pacaran sampai dini hari," kata Pratiwi (38), salah seorang warga.
Dia berharap Taman Waduk Pluit bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
"Harusnya fasilitas yang lebih bermanfaat seperti fasilitas olahraga lebih banyak segera disediakan di sini," ucapnya.
0 komentar :
Posting Komentar