ads slot

Latest Posts:

Bacaan Lebih Lanjut tentang Hantu Perempuan dari Sisi Cultural Studies: Sundel Bolong.


For further articles, beberapa waktu yang lalu, saat masih kuliah, saya penasaran dengan sebuah artikel di situs academia.edu yang menurut saya memiliki pembahasan yang unik, “Sundelbolong as a mirror of State Ibuism?- Analysis of Popular Ghost Movies in Indonesia” oleh Yusuf Pratama  dan Maren Wilger (Humboldt University Berlin). Abstract nya bisa dibaca disini. Saya sendiri belum pernah baca keseluruhan, hanya abstract-nya saja.
“This paper aims to underline the representation of woman, -or womanhood-, during the New Order and post-Authoritarian regime. Against the hegemonic ideology of Indonesian New Order, which Suryakusuma (1996) describes as a regime of State Ibuism -State of Motherhood- as cultural and structural mean of the state to control its female population, this paper should ask furthermore whether woman represented as Sundelbolong embodies this propagated state ideology? Or does it question, reject and propose another possible model? How did this representation change in its remake, almost decade after the fall of New Order regime? Is it possible to think of Sundel bolong as symbolizing image of a/any subaltern position of women within the ever contested imagined Indonesia?”
Jadi apakah dengan kemunculan Sundelbolong yang dianalisis dari film ini menggambarkan perempuan Indonesia dalam posisi subaltern sementara pada saat itu Negara kita sedang gencar menyebarkan ideologi “ibuisme”, apakah film ini bertujuan untuk mengontrol perempuan pada zaman itu. Karena tokoh utama yang awalnya menjadi istri yang baik, kemudian ditinggalkan suaminya lalu menjadi prostitute lalu diperkosa dan meninggal bertransformasi menjadi sundel bolong.
Selain itu juga terdapat artikel yang berkaitan, ditulis oleh Shopie Sidiqque berjudul Haunting Visions of the Sundelbolong Vampire Ghosts and the Indonesian National Imaginary”, yang menurutnya Sundelbolong merupakan “negotiates between order and disorder” dari gambaran feminim serta konstruksi perempuan pada zaman orde baru sebagai istri atau ibu. Eh, di artikel ini juga ada penjelasan scientific mengenai perbedaan spirit dan ghost, roh dan hantu yang dikaitkan dengan sejarah kita sih. Jadi kalau roh itu justru belum pernah menjadi manusia sebelumnya, sedangkan hantu justru merupakan manifestasi dari manusia setelah meninggal. Kembali ke Tante Sundel Hollow, hehe, jadi dia di gambarkan sedemikian monstrous dan menyeramkan sebagai karakter yang mengacaukan sehingga dapat menembus ideologi gender pada masa orde baru yang pada saat itu perempuan digambarkan sebagai ibu atau istri yang ditempatkan di rumah, bukan perempuan yang vokal dan mengembangkan dirinya sendiri. Sehingga ketika si tokoh utama dalam film ini keluar dari area tersebut, ia mengalami kejadian-kejadian yang mengerikan, seperti dibunuh dan diperkosa, lalu menjadi hantu yang menyeramkan.
Menarik ya, hal-hal yang sifatnya ghaib itu ternyata memiliki bentuk cerita yang entah itu disengaja atau tidak, bukan hanya cerminan kondisi masyarakat tapi juga untuk mengatur masyarakat itu sendiri, dalam hal ini, perempuan. 

sumber:http://gheeds.blogspot.com/
Share on Google Plus

About megalomania

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar